Jendela Rumah Jiah

Dengan Membaca, Kita Mengenal Dunia

jeru-ji.blogspot.com by Jiah Al Jafara . Header by Khoirur Rohmah. Diberdayakan oleh Blogger.

The Coffee Shop Chronicles



Judul: The Coffee Shop Chronicles
Penulis: Aditia Yudis, dkk
Desain Sampul: Rayi Christian Wicaksono
Tata Letak Isi: AgriArt
Editor: Surip Prayugo
Tahun Terbit: Mei, 2012
Penerbit: ByPass
ISBN: 978-602-99693-5-1
602-99693-5-8
Halaman: 197

"Aku pernah membaca, ketika dua orang saling mencintai begitu dalamnya, mereka akan menemukan cara berkomunikasi yang lain. Melebihi makna nisbi yang terkandung dalam kata-kata. Dan menurutku, kalian memiliki cara berkomunikasi dalam diam.

Aku memandangi kalian dan kali ini gadismu melihat ke arahku. Aku tersenyum sebagai tanda aku menyerah dan menyerahkan sang arsitek. Aku yakin, gadismu ini akan menjagamu lebih baik dari aku.

Tertanda,
pengagummu

(Hal 11 - Surat Cinta untuk Tuan Arsitek @firah_39)

Berawal dari surat cinta sederhana, dan kisah ini pun dimulai.

Awalnya saya agak pesimis. Bukan karena bukunya atau penulisnya, lebih karena diri saya sendiri yang tidak menyukai kopi. Karena ketidaksukaan itu, saya menunda-nunda untuk membuka buku ini. Tapi akhirnya, saya sangat menikmati kisah-kisah yang terangkai di dalam The Coffee Shop Chronicles.

Ada 33 kisah dari 22 penulis yang memiliki satu benang merah. Terus terang, saya baru pertama kali membaca buku seperti ini. Membaca kisah di sini seperti menonton film dengan berbagai tokoh dan sudut pandang. Saya jadi ingat diri saya sendiri ketika di keramaian. Saya suka menebak-nebak, sok tahu dengan apa yang saya lihat. Memang tidak semua cerita ngetwis, tapi saya sangat menikmatinya.

Yang paling saya suka jelas rangkaian kisah Arsitek dan gadisnya. Saya dibuat tersenyum malu-malu di awal, manis dan bukan hanya pengunjung yang iri, tapi saya juga.

"Kita tak pernah berhenti berjalan, berlari, dan mencari. Romantisme lain yang tak sempat kusadari sebelumnya." (Hal 21)

Kisah Arsitek membuat saya geregetan. Dari saya tersenyum, bengong, syok sampai terdiam. Para penulis meramu kisah dengan sangat baik.

"Bukankah ketika kamu mencintai seseorang, kamu belajar untuk menjadi pasangan yang cocok buat dia? Jadi, kenapa mesti dipertanyakan masalah seberapa besar dia mencintaimu?" (Hal 27)

Kisah si Mbah Tua karya Ratna 'Rara' Aprilia cukup ngetwis di ending. Kemudian The New Owner milik Yuska Novita membuat saya tergelitik ketika si Mbah mendengar sebuah berita, dan saya suka.

Catatan sedikit di halaman 25 kata Menyawang, saya tahunya ini bahasa Jawa, nyawang = memandang.

Nama Agung yang sama di cerita yang berbeda menurut saya agak mengganggu (Bolehkah Kupesan Hatimu? - Demi).

I'm Backnya Wahyu Siswaningrum membuat saya bengong. Ini tokoh apa? Setelah saya teliti dan ingat-ingat baru saya sadar siapa dia. Untuk keterangan kakak adik yang dituliskan, dari mana dia tahu mereka kakak adik?

Hayuk baca cerita di buku ini. Saya saja suka lho. Karena karakter di sini banyak, kita harus pintar mengingat-ingat dibagian mana mereka berkisah. Selamat kepada semua penulisnya. Kalian keren!!!

@adit_adit, @minky_monster, @psstBee, @danissyamra, @desvianwulan, @edithcamelia, @firah_39, @hildabika, @iiphche, @indah_lestari, @dreamofmay, @momo_DM, @nadyyapratiwi, @punyatari, @aiyuubunda, @_raraa, @ririntagalu, @alizarinnn, @wahyuSN, @wangiMS, @yuska77, @rin_hapsarina

Precious Lady



Bismillaahirraahmaanirrahiim....

Judul: Precious Lady
Penulis: Acariba/ Rike Puspitasari
Editor: Afrianty P. Pardede
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: 2015
ISBN: 9786020264004
Halaman: 308

Setiap wanita pada dasarnya ingin selalu dicinta. Menemukan cinta yang tulus, jujur adalah keinginan seorang Diva Maharani, dokter cantik yang terlihat perkasa seperti setan Gorila. Sayang, pria yang dijodohkan Papanya lebih cinta harta dan kekayaan keluarga atau mereka akan kabur karena kemampuan bela dirinya.

Mungkin kesialan atau keberuntungan karena akhirnya ada dua pria beda usia yang mendekatinya. Bima yang matang dan Ino yang brondong memberikan cinta mereka sepenuh hati. Manakah yang akan dipilih Diva? Bagaimana kalau ternyata dua pria ini ayah dan anak?

Setelah sekian lama gantung di Wattpad, akhirnya Dokter diva muncul dalam bentuk cetak. Jujur dari awal membaca cerita Rima di wattpad, saya sudah kesengsem sama Diva yang perkasa.

Diva bukan perempuan seperti kebanyakan. Dia unik dan kuat. Dalam 25 tahun hidupnya, dia selalu menjadi hero untuk Rima sahabatnya. Hingga akhirnya dia sadar, dia itu perempuan biasa yang juga ingin dicintai, dijaga.

Dengan alur maju, pertemuan Bima dan Ino dengan Diva relatif bersamaan. Jujur, walau Bima duda, saya juga kesengsem. Bima selalu berpikiran positif, tenang dan jago masak. Ino, brondong unyu, bikin seger tapi ya tetap, hati saya buat Bima.

"Ditinggalkan itu menyakitkan. Tapi dipermainkan itu lebih menyakitkan." (Hal187)

Baru pertama kali jatuh cinta, kisah cinta Diva tidak semulus perkiraannya. Ino yang ngotot menginginkan Diva. Diva yang tidak siap dengan kehadiran mantan istri Bima. Lalu bagaimana dengan Bima?

"Kamu tahu aku melakukan itu karena rasa cinta. Sangat menyakitkan membuatnya harus hancur apabila tetap mempertahankanku." (Hal 289)

Diva mengingatkan saya bahwa 'sekuat' apa pun kita, meski terlihat tidak butuh, kita tetap memerlukan sandaran. Mungkin sekedar menemani tanpa banyak kata.

Notes:
1. Typo: Beridiri (1), Pensaran; tepergok (10), nafas (59, 295), peegang (196), tawara (300).

2. Salah nama: Winda (Harusnya Widya - 89), Mita (Harusnya Lita - 105), ... Karir bagus di sini, Met! (Ini yang ngomong Meta, harusnya di sini, Diva! - 246)

3. Usia Bima yang rancu. Di blurb 34, hal 68 usia jadi 37, hal 95 usia 36, lalu 198 usia 38.

4. Kurang petik tutup: hal 3, 119

"Kadang kala sesuatu yang kita anggap tidak adil adalah kejadian paling adil bagi kita." (Hal 289)

Dan saya cuma bisa bilang, novelnya kok endingnya gitu? Kurang banget, tahu-tahu sudah habis halamannya. Ngarepnya ada kejadian lebih. Ya sudahlah. Tapi dr Diva memang soplak dan saya cukup puas dengan selipan humor di novel ini.

Sampai jumpa direview selanjutnya :D.