Jendela Rumah Jiah

Dengan Membaca, Kita Mengenal Dunia

jeru-ji.blogspot.com by Jiah Al Jafara . Header by Khoirur Rohmah. Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label 2015. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 2015. Tampilkan semua postingan

Singapore Begins

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Judul Buku: Singapore Begins
Penulis: Agata Barbara
Penyunting: Anida Nurrahmi
Penerbit: Ice Cube
Tahun Terbit: 2015
ISBN: 978-979-91-0843-2
Halaman: 229
Rating: 3,5

Pernah tes IQ? Pernah. Bagaimana dengan Tes kepribadian?!


Kanna tak pernah menyangka bahwa orangtuanya akan memberinya tes kepribadian. Tesnya tak ada masalah, yang ada problem itu hasilnya yang menunjukkan bahwa dia terlalu mandiri, sulit percaya pada orang lain, sulit mengekspresikan diri sendiri dan tertutup.

Sang Patriot (Book 1 of 3)

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Judul: Sang Patriot (Book 1 of 3)
Penulis: Irma Devita
Ilustrator dan Desain sampul: Aan Budi Sulistyo
Tahun terbit: 2015
Penerbit: Penerbit Inti Dinamika Publishers
Halaman: 66
ISBN: 978-602-14969-1-6
Rating: 3,5

Kenang-kenangan dari:
Keluarga Besar
Alm. Letkol (Inf.) Mochammad Sroedji
(Tidak untuk diperjual-belikan)

Remedy

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Judul: Remedy
Penulis: Biondy Alfian
Penyunting naskah: Katrine Gabby Kusuma
Tahun terbit: 2015
Penerbit: Ice Cube
Halaman: 209
ISBN: 978-979-91-0857-9
Rating: 3

Navin Naftali menginginkan kehidupan dan identitas yang baru untuk melepaskan masa lalunya. Sayang saat baru memulai semuanya, dia kehilangan dompet di mana ada 2 KTP miliknya. Was-was menghampiri Navin. Bagaimana kalau ada yang tahu identitasnya?

Foto kiriman Jiah Al Jafara (@jiahjava) pada

Muara Rasa

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Judul: Muara Rasa
Penulis: Devania Annesya
Penyunting naskah: Katrine Gabby Kusuma
Tahun terbit: 2015
Penerbit: Ice Cube
Halaman: 186
ISBN: 978-979-91-0857-9
Rating: 4,5

Rumah belum tentu adalah bangunan tempat bagi segala rasa bermuara. Rumah bisa jadi hanya sebuah bangunan yang diberi label 'Rumah'. (Hal 52)

Foto kiriman Jiah Al Jafara (@jiahjava) pada

C.L.B.K – Cinta, Luka, Bersemi Kembali

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Judul: C.L.B.K – Cinta, Luka, Bersemi Kembali
Penulis: Feby Adriawan – Ryan Hasanin
Editor: Sisilia Triana Dewi
Setting: Elisabeth Pipit
Desain Cover: Andang
Korektor: Susy Oktaviani
Penerbit: Sheila, Penerbit ANDI
Tahun Terbit: 2015
ISBN: 978-979-29-5135-6
Halaman: 262

Anggota OSIS, kelas 12, dan menjomblo adalah hal yang sangat menggalaukan terutama untuk empat orang sahabat, Joko, Mamat, Ardi dan Ikhsan. Sebelum kelulusan, mereka bertekat untuk mendapat pacar. Bagaimana cara mereka punya pacar kalau ke mana-mana selalu berempat? Bagaimana kalau mereka punya kelainan? Dan ini lah kisah mereka!

Catatan Harian Olin #2: Aduh! Pusing!


Bismillaahirrahmaanirrahiim....
Judul: Catatan Harian Olin #2: Aduh! Pusing
Cerita: Ali Muakhir
Gambar: Hasan Arifin
Ilustrasi sampul: Dini Marlina
Penyunting: Ahmad Mahdi
Tahun terbit: Juli 2015
Penerbit: DAR! Mizan
Halaman: 156
ISBN: 978-602-242-789-8
Ikatan persahabatan Olin, Kristin dan Lia diuji dengan hadirnya seorang cowok bernama Roy. Kristin bilang Roy itu penjahat. Tapi bagi Lia, Roy dewa penolong. Lain lagi dengan Olin. Menurut dia, Roy itu cowok lemah yang butuh belas kasihan. Siapa sebenarnya si Roy ini?

Asrama Berhantu

Bismillaahirrahmaanirrahiim....
Judul                          : Asrama Berhantu
Penulis                        : Audi
Editor                          : Anin Patrajuangga
Desainer Kover          : M.C. Vinka & Ivana PD
Ilustrator                    : M.C Vinka
Penata Isi                   : Abdurrahman
Penertbit                     : Grasindo
Tahun Terbit              : 2015
Halaman                    : 81
ISBN                           : 978623751730

Nesha Winona, gadis ABG yang manja dan tidak peduli dengan orang lain terpaksa masuk sebuah asrama untuk memperbaiki kelakuannya. Di asrama pun, dia membuat ulah agar dikeluarkan. Ulah apa saja sih yang dia lakukan selama di asrama? Apa benar asrama yang terlihat sepi dan tua itu berhantu?
Kelas Penulis Cilik Grasindo – sukses membuat saya kagum. Walaupun bukan cerita berat, tapi mereka berhasil menerbitkan buku. Lha saya? Baiklah! Kita akhiri sesi curhatnya. Karena ini kelas ABG, bahasa yang digunakan sesuai banget dengan bahasa ABG. ALAY? Tidak sama sekali. Bahasa Indonesia juga, tapi lebih mudah dipahami. Alur? Maju cantik.
Bercerita tentang gadis bernama Nesha dan kelakuannya yang ya kita kan pernah jadi remaja. Tahu lah bagaimana. Inti dari kelakuannya si Nesha ini sebenarnya untuk mencari perhatian. Ketika di asrama akhirnya Nesha bertemu dengan anak yang mirip dengannya tapi lebih parah manjanya. Di sini Nesha jadi berpikir, apa dia semenyebalkan itu? (Hal 35).
Yang bagus di buku ini, orangtua Nesha halus dalam mengarahkan Nesha ke hal-hal baik. Biasanya kalau anaknya bertingkah, orangtua akan marah. Tapi, orangtua Nesha lebih bijak.
Reward. Orangtua kadang perlu ini juga untuk ‘memaksa’ anaknya agar menjadi lebih baik. Orangtua Nesha memberi target dan Nesha akan mendapat penghargaan ketika target tercapai.
Baca ini saya jadi ingat masa MTsN dulu. Saya juga tidak tinggal di rumah, tapi di Ponpes. Tidak jauh beda dengan asrama. Tapi tetap bikin nyesek juga. Padahal saya sendiri yang minta tinggal di sana.
Sayangnya, buku ini bersambung, Kakak!!! Baca dari awal sampai tengah, lha mana hantunya? Eh ternyata yang ngesot-ngesot ada diakhir. Hadeh!!! Eh tapi, jempol buat Audi! Kamu cowok, tapi buat karakter cewek. Natural banget!!! *IniApaMaksudnya? #SayaCewekSukaJadiCowok #Eh. Semangat berkarya terus, Kakak Audi!!!
“Di muka bumi ini, tidak ada orangtua yang ingin membuat anaknya menderita. Semua orangtua ingin yang terbaik untuk anaknya. Ingin anaknya bahagia dan kelak bisa jadi orang sukses.” Hal 12

Precious Lady



Bismillaahirraahmaanirrahiim....

Judul: Precious Lady
Penulis: Acariba/ Rike Puspitasari
Editor: Afrianty P. Pardede
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: 2015
ISBN: 9786020264004
Halaman: 308

Setiap wanita pada dasarnya ingin selalu dicinta. Menemukan cinta yang tulus, jujur adalah keinginan seorang Diva Maharani, dokter cantik yang terlihat perkasa seperti setan Gorila. Sayang, pria yang dijodohkan Papanya lebih cinta harta dan kekayaan keluarga atau mereka akan kabur karena kemampuan bela dirinya.

Mungkin kesialan atau keberuntungan karena akhirnya ada dua pria beda usia yang mendekatinya. Bima yang matang dan Ino yang brondong memberikan cinta mereka sepenuh hati. Manakah yang akan dipilih Diva? Bagaimana kalau ternyata dua pria ini ayah dan anak?

Setelah sekian lama gantung di Wattpad, akhirnya Dokter diva muncul dalam bentuk cetak. Jujur dari awal membaca cerita Rima di wattpad, saya sudah kesengsem sama Diva yang perkasa.

Diva bukan perempuan seperti kebanyakan. Dia unik dan kuat. Dalam 25 tahun hidupnya, dia selalu menjadi hero untuk Rima sahabatnya. Hingga akhirnya dia sadar, dia itu perempuan biasa yang juga ingin dicintai, dijaga.

Dengan alur maju, pertemuan Bima dan Ino dengan Diva relatif bersamaan. Jujur, walau Bima duda, saya juga kesengsem. Bima selalu berpikiran positif, tenang dan jago masak. Ino, brondong unyu, bikin seger tapi ya tetap, hati saya buat Bima.

"Ditinggalkan itu menyakitkan. Tapi dipermainkan itu lebih menyakitkan." (Hal187)

Baru pertama kali jatuh cinta, kisah cinta Diva tidak semulus perkiraannya. Ino yang ngotot menginginkan Diva. Diva yang tidak siap dengan kehadiran mantan istri Bima. Lalu bagaimana dengan Bima?

"Kamu tahu aku melakukan itu karena rasa cinta. Sangat menyakitkan membuatnya harus hancur apabila tetap mempertahankanku." (Hal 289)

Diva mengingatkan saya bahwa 'sekuat' apa pun kita, meski terlihat tidak butuh, kita tetap memerlukan sandaran. Mungkin sekedar menemani tanpa banyak kata.

Notes:
1. Typo: Beridiri (1), Pensaran; tepergok (10), nafas (59, 295), peegang (196), tawara (300).

2. Salah nama: Winda (Harusnya Widya - 89), Mita (Harusnya Lita - 105), ... Karir bagus di sini, Met! (Ini yang ngomong Meta, harusnya di sini, Diva! - 246)

3. Usia Bima yang rancu. Di blurb 34, hal 68 usia jadi 37, hal 95 usia 36, lalu 198 usia 38.

4. Kurang petik tutup: hal 3, 119

"Kadang kala sesuatu yang kita anggap tidak adil adalah kejadian paling adil bagi kita." (Hal 289)

Dan saya cuma bisa bilang, novelnya kok endingnya gitu? Kurang banget, tahu-tahu sudah habis halamannya. Ngarepnya ada kejadian lebih. Ya sudahlah. Tapi dr Diva memang soplak dan saya cukup puas dengan selipan humor di novel ini.

Sampai jumpa direview selanjutnya :D.

Who Am I? Comic Version



Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Judul: Who Am I? Comic Version
Penulis: @PsikologID & Olive
Editor: Tina Leoni & Shinta
Desain Cover: Githanoo
Tata Letak: Githanoo
Penerbit: PT Lintas Kata
Cetakan: Kedua, Februari 2015
Hal: 132
ISBN: 978-602-71445-3-8

Who Am I? Pemarah? Perfeksionis? Suka ngalah? Atau santai dan tenang? Yuk kenali kepribadian kita.

Saya bukan penggemar komik, tapi saya sangat suka baca buku Who Am I? Comic Version :D


Sebenarnya permainan tipe kepribadian di buku ini sama saperti buku lainnya. Hanya, dengan penggambaran yang lucu dan sangat berwarna, membuat buku ini sangat menarik. Menurut saya ini cocok untuk semua usia.

Pertama, kita akan dikenalkan 4 tipe kepribadian menurut Florence Littauer. Ada Koleris, Sanguin, Melankolis dan Phlegmatis.

Selain mendeskripsikan masing-masing kepribadian, kita juga diberikan pernyataan berupa pilihan untuk mengetahui tipe apa kita ini. Entah kenapa kepribadian saya galau karena ada jawaban yang jumlahnya sama, hehe.


Setelah mengetahui jenis kepribadian, kita juga dikenalkan dengan temperamen. Misalnya si Sanguin yang selalu bersemangat dalam menjalani hidup. Selain itu, ada juga cerita sehari-hari dari keempat sifat di atas. Jujur saya ngakak, senyam senyum sendiri waktu baca.

Terakhir, kita ditunjukkan sifat khusus dari masing-masing karakter. Contohnya si Plegmatis yang suka berdamai.

Penasaran sifat kamu seperti apa? Yuk baca bukunya. Kalau kamu bukan penggemar komik, Who am I ada yang versi buku biasa.

Sampai bertemu direview selanjutnyaaaa :D

Napoli



Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Judul: Napoli
Penulis: Riskaninda Maharani
Editor: Novi Widodo
Proofreader: RN
Tata Sampul: Ann_Retiree
Tata Isi: Violet Vitrya
Pracetak: Antini, Dwi, Wardi
Cetakan Pertama: Mei 2015
Penerbit: Diva Press
Halaman: 268
ISBN: 978-602-255-893-4

"Kau tahu ada sebuah mitos dunia? Barang siapa melempar sebuah koin ke air mancur itu akan kembali ke Roma? Barang siapa melempar dua koin akan menemukan cinta? Dan barang siapa melempar tiga koin, dia akan segera menikah?"

"Sebenarnya jika dalam sebuah air mancur yang bisa membuatku menjadi seorang warga negara Italia, aku akan lebih suka pergi mengunjunginya." (Hal 22)

Revina Anjani, jatuh cinta dengan Italia tepatnya Napoli. Baginya Napoli adalah bagian dari kehidupan asli di Italia. Menjadi bagian dari salah satu apa yang disebut "menakutkan" oleh teman-teman Indonesianya dan "harus ekstra hati-hati" oleh teman-teman Italianya. Namun, Revina sendiri lebih suka menyebutnya "tantangan" dan "menggairahkan". (Hal 23)

Dengan keberanian, Revina menginjakkan kaki di Italia. Atas bantuan teman yang dikenalnya di dunia maya, dia memulai petualangannya. Stefano, lelaki dingin dan kurang perhatian itu menawari Revina tinggal di rumahnya di Napoli. Bahkan Fano yang dingin rela mengantar jemput Revina dari Napoli ke Roma untuk kuliah. Akhirnya Revina berkenalan dengan para moreno yang cukup memikat. Bagaimana kah hubungannya dengan Fano? Apa Revina akan tetap di Napoli?

Berlatar negara Italia, Napoli cukup mengesankan. Pengenalan kota-kota di novel ini cukup menarik. Deskripsi makanan, tempat, suasana, suhu dan lainnya terlihat nyata. Walaupun saya belum pernah ke Itali, tapi saya bisa merasakan keadaan di sana.

Kisah cinta Revi ya cukup menarik. Revi seperti pada umumnya, menyukai hal yang berbau romantis, perhatian yang nyata serta ucapan nyata juga. Sayang, Stefano begitu dingin, kadang membuat Revi jengkel. Hingga datang Alejandro yang juga memiliki mata hazel seperti Fano yang kelihatannya tertarik dengan Revi juga negara asal Revi, Indonesia. Alejandro juga lebih perhatian. Pilih mana hayo?

"Aku memang seorang perempuan. Tetapi, itu bukan berarti bahwa aku tidak tangguh. Aku tidak memerlukan perlindunganmu yang super." (Hal 88)

Yap, Revina adalah perempuan super, mandiri, buktinya dia bisa sampai di Italia sendiri. Kuncinya adalah keberanian dan jangan terlalu memperlihatkan bahwa dia baru pertama kali di Italia. Jadi ketika ada yang mengusik egonya sebagai wanita, dia akan marah tak peduli sudah berapa lama dia kenal dengan orang itu.

Sebenarnya saya sudah menebak siapa yang akan dipilih Revi dan ternyata benar. Kadang seseorang itu tidak banyak berkata tapi lebih banyak berbuat, menunjukkan begitu caranya mencintai.

Yang kurang dari cerita ini adalah cerita tentang Revi dan Na. Kenapa Francesco lebih memilih Na? Bagaimana bisa akhirnya mereka sama-sama kuliah di Roma? Padahal rentang waktu hubungan masa lalu Revi dan Francesco delapan tahun.

Untuk penggemar cerita ala traveling, novel ini cocok dijadikan referensi. Karena romantis itu relatif, menurut saya romantisnya masih kurang, tapi cukup manis apalagi persahabatan mereka. Apa benar pria negara lain ketika bersahabat dengan perempuan Indonesia bisa sebaik itu? Karena saya tidak tahu makanya bertanya hehe.

Baiklah. Sampai jumap direview saya selanjutnyaaaa :D

Madre



Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Judul: Madre
Penulis: Dee Lestari
Penyunting: Sitok Srengenge
Perancang sampul: Fahmi Ilmansyah
Pemeriksa aksara: Intan
Penata aksara: Martin Buczer
Penerbit: PT Bentang Pustaka
Halaman: 178
Cetakan Pertama: April 2015
ISBN: 978-602-291-093-0

"Apa rasanya jika sejarah kita berubah dalam sehari? Darah saya mendadak seperempat Tionghoa, nenek saya seorang penjual roti, dan dia, bersama kakek yang tidak saya kenal, mewariskan anggota keluarga baru yang tidak pernah saya tahu: Madre." (Hal 20)

Walau terlambat baca karya Dee, jujur saya menikmati setiap kata yang disajikan dalam buku ini. Madre pernah terbit di tahun 2011. Di Madre versi ini ada 13 karya Dee berupa prosa dan cerita fiksi.

1. Madre
2. Rimba Amniotik
3. Perempuan dan Rahasia
4. Ingatan tentang Kalian
5. Have You Ever?
6. Semangkuk Acar untuk Cinta dan Tuhan
7. Wajah Telaga
8. Tanyaku Pada Bambu
9. 33
10. Guruji
11. Percakapan di Sebuah Jembatan
12. Menunggu Layang-layang
13. Barangkali Cinta

Ada beberapa cerita yang saya suka seperti Madre. Cerita tentang Tansen yang dapat warisan bernama Madre. Di tengah kebingungan dan kebimbangan akan Madre, akhirnya Tansen seperti menemukan rumah baru. Rumah yang di dalamnya ada Madre dan orang-orang yang menyayangi Madre.

"Rumah adalah tempat di mana saya dibutuhkan. Dan, Madre lebih butuh saya daripada pantai nama pun di dunia." (Hal 78)

Rimba Amniotik, percakapan Ibu dan Bayi. Saya mengangguk setuju tentang bayi yang sebenarnya adalah Ibu, bisa jadi Ayah yang hebat juga.

"Dalam rahim itu, sang ibu dibentuk dan ditempa. Embrio kecil itu mengemudikan hati, tubuh, dan hidupnya." (Hal 83)

Semangkuk Acar untuk Cinta dan Tuhan tentang hakikat cinta dan Tuhan.

"Dengan mengetahui apa itu cinta, kita akan mengetahui Tuhan. Dan ketika kita mengetahui Tuhan, kita juga jadi tahu apa itu cinta." (Hal 112)

Menunggu Layang-layang itu yang paling saya suka. Mungkin karena bercerita tentang anak muda, jadi saya senyam-senyum sendiri.

"Layang-layang itu bebas di langit. Tapi tetap ada benang yang mengikatnya di bumi." (Hal 166)

Hem, saya tidak sabar untuk menikmati karya Dee yang lain. Semoga tidak malas :D

All I (N)ever Wanted


Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Judul: All I (N)ever Wanted
Penulis: Maida Ivana
Tahun Terbit: April 2015
Penyunting: Katrine Gabby Kusuma
Perancang Sampul dan Isi: Deborah Amadis Mawa
Penata Letak: Deborah Amadis Mawa
Penerbit: Ice Cube, Kepustakaan Populer Gramedia
Halaman: 276
ISBN: 978-979-91-0842-5

Pernah tidak naik kelas? Merasa paling bodoh dan tidak berguna? Trix sedang mengalaminya. Tinggal di asrama SMA Fiore yang seperti penjara dengan segudang PR dan kedisiplinan tak membuat Trix yang tak seberapa pintar jadi mati gaya. Walaupun akademisnya tidak bagus, asal dia masih aktif di ekskul OSIS maupun tari, dia akan tetap bahagia.

Lalu bagaimana jika Ramona sahabat Trix juga menginginkan kemenangan dalam lomba tari? Bagaimana dengan Bastian yang menyukai Trix sementara Ramona menyukai Bastian? Belum selesai satu masalah, kepindahan Jo sepupunya membuat hidupnya yang damai mendadak ramai. Jo yang kabarnya suka membuat onar, akan kah membuat kalang kabut Trix juga?

Sebenarnya, di sini siapa yang menjadi biang onar? Jo atau.... Lalu siapakah yang benar-benar jadi sahabat baik? Ramona kah? Atau jangan-jangan ada penghianat di dalamnya....

Ketika pertama kali novel YARN ini nongol di grup, saya pede gila yakin bisa beruntung dapat dari penulisnya. Covernya Sadako banget dan saya suka. Dan akhirnya novel ini betulan berada di tangan saya. Yey!

Terus terang, tema Young Adult bukan tema yang sering saya baca. Tapi dari novel ini, saya tahu masalah remaja itu tidak melulu soal cinta.

Saya tidak suka cewek sotoy, suka ikut campur masalah orang lain. Tapi Trix beda. Dia selalu tidak tega berkata tidak dan dengan pedenya menceburkan diri ke dalam masalah orang lain. Bedanya, Trix ini berusaha membuat orang lain nyaman berada di dekatnya, main halus lah.

Ramona, sahabat Trix yang banyak mau saat latihan tari. Kaget iya karena perubahan karakter Ramona. Tapi di ending, saya jadi sadar, Ramona tidak sepenuhnya berubah.

Jo, walaupun ceplas ceplos, dia cewek yang sangat ekspresif. Daripada gemes, saya malah menikmati tingkah gilanya Jo.

Alur maju yang digunakan novel ini menurut saya sangat cocok untuk tema remaja. Konfliknya pas untuk remaja, tidak berat sampai harus mengerutkan kening.

Dari awal baca, saya tidak bisa memprediksi, di sini siapa yang sebenarnya membuat masalah. Sampai tengah saya manggut-manggut dan menuju ending saya mlogo. Wah si biang kerok dari semua masalah ternyata dekat. Saya puas karena endingnya tidak maksa, pas.

Trix, walaupun dia tidak pintar tapi dia baik. Kita tidak terlahir sempurna, ada kekurangan tapi ada kelebihannya juga. Cuma si Trix ini kadang membuat saya gemes. Dalam kegentingan kenapa dia masih memikirkan orang lain? Itulah Trix.

Jo, salut dengan aksi sabarnya dalam membantu orang lainnya. Pecicilan begitu, Jo tidak menghakimi orang lain.

Ramona, sahabat yang baik sebenarnya. Manusiawi kita marah ketika kepercayaan yang kita beri dihianati.

"Seandainya aku bisa memutar waktu, aku tidak akan melakukan apa yang kulakukan waktu itu." (Hal 94)

"Semua masalah yang menimpaku setahun ini bukan disebabkan oleh kesedihanku karena tidak naik kelas, tetapi karena aku tidak pernah menerima kenyataan bahwa aku membutuhkan usaha ektra dalam belajar untuk menyamai kemampuan teman-temanku," (Hal 268)

"Kami saling mengubah satu sama lain menjadi orang yang lebih baik. Dan itu gunanya sahabat, kan?" (Hal 272)

Kebaikan yang dimulai dengan kebohongan akan menghancurkan diri kita sendiri. Kepercayaan itu mahal. Ketika sekali saja kita menghianati, maka akan susah dan butuh waktu untuk menumbuhkan kepercayaan yang baru. Dan ketika kita tulus dalam melakukan sesuatu, maka kita akan menuai hasil dari ketulusan kita.

Catatan:
1. Kurang petik (") tutup di hal 21
2. Kapital di tengah kalimat, hal ini Tapi Sandy (Hal 96)

Empat dari lima bintang buat novel ini.

Tentang Penulis:
Maida Ivana baik dan ramah (karena mau jawab WhatsApp saya hihi). Lahir dan besar di Bandung. Usia 22 tahun (Asli saya nanya sendiri). Sedang belajar bahasa Mandarin. Twitter @ivanaphoa. Blog: sleepy-bookworm.blogspot.com

Sedikit pertanyaan saya jika bisa interview:

1. Selain karena ingin tinggal di asrama, kenapa pilih setting sekolah asrama? Jangan-jangan ngefans sama Carita de Angel? Papa ganteng Lusiano dan Tante Rambut Palsu?

2. Trix, sampai detik ini saya masih tidak tahu nama lengkapnya. Kenapa namanya Trix? Trix apa coba?

3. Kenapa novel yang dikasih ke saya tidak ada tanda tanganya???? Hwaaaa

Ji, kamu dikasih kok ya protes terus? Hehehe

Baiklah. Sampai jumpa di review saya selanjutnya....

Saya terharu sampai nangis baca ini novel. Yah, si Trix membuat saya nangis. Hebat bukan? Jangan berburuk sangka, mungkin kita sendiri jauh lebih buruk. Siapa yang tahu?



Babu Backpacker


Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Judul: Babu Backpacker
Penulis: Aisy Laztatie, dkk
Penyunting dan Editor: Pipiet Senja
Layout, Tata Letak: Zhizhi Siregar
Desain Kover: Haekal Siregar
Tahun Terbit: Februari 2015
Penerbit: Yayasan Bunda Hadijah
Divisi Penerbitan: Pipiet Senja Publishing
ISBN: 978-602-71276-2-5
Halaman: 242

Bagi banyak orang, jalan-jalan, traveling, wisata atau apa pun itu bisa menjadi obat untuk sekadar merefresingkan pikiran. Di luar sana ada juga orang yang merelakan hidupnya untuk berpetualang. Bagaimana kalau TKI yang menginginkannya? Bagaimana model liburan, backpacker ala mereka?

Babu Backpacker merupakan kumpulan pengajalaman jalan-jalan oleh TKI Malaysia. Ada 14 cerita dari 14 penulis dengan kisah yang berbeda. Rata-rata cerita mereka jelas di kawasan Malaysia, tapi ada juga yang di Vietnam, Thailand bahkan ada yang di dalam negeri seperti Jogja dan Karimun Jawa.

Dalam buku ini mereka menceritakan bagaimana pengorbanan mereka dari segi materi dan waktu di tengah kesibukan bekerja untuk bisa berbackpackeran ria. Bagaimana mereka menabung untuk bekal jalan-jalan dan ya jelas perjalanan mereka yang memang tidak mudah. Bagaimana kenyataan di lokasi tidak sama dengan apa yang mereka baca di internet.

Secara keseluruhan saya cukup suka dengan cerita perjalanan mereka. Mereka juga menulis sedikit tips jika mau backpackeran. Cerita tentang Kampung Soeharto - Mahfudz Tejani, kurang greget. Saya tidak dapat gambaran apa-apa tentang keadaan kampung tersebut. Ngebolang ke Putrajaya- Riau Kiara, saya malah penasaran sama endingnya. Apa yang terjadi sama Mbaknya saat ketemu majikan setelah jalan-jalan. Sayang tidak tuntas.

Catatan:
1. Banyak - yang bukan pada tempatnya. Seperti: akh-irnya (prolog), diban-ding, tum-pangi (26), dll.
2. Apa pun, ke mana, di mana (47,87;107, dll) yang bersambung.
3. Salah ketik, kelebihan atau kurang huruf, seperti: sepert, Yntuk, sesuatau (sekapur sirih), kepasa (18), took (38), dll.
4. Bahasa asing penulisan tidak miring. Cable car, free map (28), night market (40), dll.

Kesalahan ketik banyak di awal, mungkin ya terlalu bersemangat dalam bercerita. Sampai ke halaman belakang kesalahannya makin sedikit. Walaupun begitu, cerita mereka masih bisa dipahami dan layak untuk dijadikan referensi bacaan dan ya jalan-jalan murah tentunya.

"Di tengah keterbatasan waktu yang kami miliki, ternyata masih bisa jalan-jalan. Intinya, memang tiada sesuatu yang tak mungkin jika kita berjuang untuk mewujudkannya." (Hal 18)


Februari Ecstasy


Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Judul: Februari Ecstasy
Penulis: Devania Annesya, Ari Keling, Ayu Welirang
Editor: Anin Patrajuangga
Desainer Kover: Steffi
Penata Isi: Abdurrahman
Penerbit: Grasindo
Cetakan Pertama: Februari 2015
Halaman: 200
ISBN: 978-602-251-891-4

"..., dalam hidup, yang abadi itu cinta... dan luka"
(Hal 2)

Februari identik dengan bulan cinta, bulan kasih sayang. Tapi pernah kah kita melihat dari sudut pandang orang-orang minoritas? Orang di luar sana yang berbeda dengan kehidupan normal kita? Bukan kah mereka juga butuh dengan yang namanya cinta? Bagaimana mereka merayakan tanggal 14 Februari dalam hidup? Dengan coklat, atau.... Kehidupan di sebuah rusun menjawabnya.

Di rusun yang jauh dari hiruk pikuk kemewahan memiliki kehidupan sendiri. Geng Sukoco ada di dalamnya sebagai pengedar narkoba. Gembong narkoba yang sangat terkenal.

Mayang Pramoedya dan Joya Pramoedya adalah saudara kembar yang dibesarkan oleh Sukoco. Ayah dan ibu Mayang yang juga pengedar narkoba dibunuh oleh Sukoco 12 tahun yang lalu tepat di tanggal 14 Februari sebagai upaya perebutan kekuasaan. Selain si kembar, Sukoco juga punya seorang anak laki-laki bernama Nugie yang dua tahun lebih tua dari si kembar.

Bagi Mayang hidup sebagai putri Sukoco begitu menyenangkan. Karena Sukocolah yang mengakui ada sesuatu yang lebih dalam diri Mayang terlepas dari orang tuanya yang terbunuh. Bagi orang tua Mayang, dia hanyalah anak yang baik, penurut dan Joyalah yang pantas mewarisi Geng Ayahnya. Mayang benci akan hal itu. Jadi ketika Joya mengajaknya kabur, Mayang menolak mentah-mentah.

Joya, hidup di rusun hanya untuk menjaga dan melindungi Mayang. Mereka tidak dekat, saling menjauh. Tapi bagi Joya tak apa asal bisa menjaga, mencintai Mayang dari jauh dalam diam.

Nugie, sangat benci dengan Sukoco ayahnya. Sukoco sendiri yang telah membunuh ibu Nugie karena ketahuan selingkuh. Bagi Nugie, ayahnya dulu yang salah karena berselingkuh. Ibunya hanya menuntut keadilan dengan balas berselingkuh.

Semakin bertambah usia, perasaan juga berubah. Mayang selalu melihat Nugie. Tapi di mata Nugie hanya ada Joya di sana.

"Sejak awal, aku membuatmu jatuh cinta padaku, karena aku harus melindungi Joya," (Hal 168).

Tanggal 13 Februari berita besar datang. Sukoco dikabarkan meninggal karena dibunuh dengan racun. Dokter Simo, dokter pemakai yang menjadi dokter Sukoco mengatakan salah satu dari Mayang, Nugie dan Joya adalah pembunuhnya. Ketiganya saling curiga dengan satu sama lainnya. Tak ada yang bisa dipercaya.

Tepat 14 Februari setelah pemakaman Sucoko mereka perang berebut kekuasaan. Sebuah kekuasaan terlegitimai ketika orang-orang di bawahnya menyerahkan kebebasan diri kepada satu otoritas tertinggi. Penyerahan itu bisa didasarkan pada keturunan, kewibawaan, atau kekuatan (Hal 120). Hanya ada satu pemimpin yang boleh menguasai rusun. Mereka hanya punya dua pilihan, membunuh atau terbunuh.

Menang jadi arang kalah jadi abu pepatah yang cocok untuk menggambarkan kehidupan mereka. Cinta itu fitrah, universal untuk semua orang. Cinta itu hak asasi manusia dan pengedar narkoba juga berhak merasakannya.

Novel ini menggunakan tiga PoV, Mayang, Joya dan Nugie. Ketiganya berbeda tapi menyatu dalam menuturkan cerita.

Ketiga penulis buku ini menuturkan bahwa narkoba tak pernah membawa manfaat apa-apa. Walaupun setting yang diambil dari sisi kehidupan gembong dan pengedar, mereka tetap manusia. Manusia yang haus akan cinta dan kekuasaan.

Kita harus membuka mata dan jauhi narkoba. Dari novel ini kita ditunjukkan bagaimana hitamnya kehidupan mereka. Tak pernah ada ketenangan. Segala kenikmatan yang mereka tawarkan hanya bayangan semu. Sedetik hilang kemudian mati.

Aku menangisimu dalam malam yang sepi. Diam-diam dan tak seorang pun perlu tahu. Aku menangisimu dalam senyap yang lengkap. Isak yang tenggelam bersama lelap.
Kamu tak perlu tahu apa yang kutangisi. Mungkin nanti atau esok hari kau akan mengerti. Ketika semuanya sudah terlambat dan lewat. Ketika semua sudah pergi dan mati.
Aku menangisimu dalam sepi, sampai dengan hari ini. (Hal 198)

Diikutkan pada: https://bianglalakata.wordpress.com/2015/03/03/reviewmaret-ayo-me-review-buku-fiksi