Jendela Rumah Jiah

Dengan Membaca, Kita Mengenal Dunia

jeru-ji.blogspot.com by Jiah Al Jafara . Header by Khoirur Rohmah. Diberdayakan oleh Blogger.

The Very Virile Viking - Takdir Sang Viking

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Judul: The Very Virile Viking - Takdir Sang Viking
Penulis: Sandra Hill
Penerjemah: Elliyanti Jacob Saleh
Penyunting: Nur Asiah
Tahun terbit: 2003/2014
Penerbit: Avon Books, New York - Dastan Books
Halaman: 408
ISBN: 978-602-247-163-9
Rating: 4

Dewasa

"Ada banyak hal yang tidak kuyakini saat ini, namun ada satu yang pasti. Cinta saja tidak cukup." Halaman 365



Magnus Ericsson, punya sebelas anak hidup dan membesarkannya sendiri. Ia bersumpah selibat agar tidak punya anak lagi. Ia membawa sembilan anak untuk berlayar, tapi kabut kegelapan membawa mereka di masa seribu tahun kemudian.

Angela Abruzzi dan keluarganya berjuang menyelamatkan Blue Dragon, perkebunan anggur miliknya. Angela berpikir bagaimana jika membuat film viking di Blue Dragon untuk menyelamatkan perkebunan itu dari kebangkrutan.

Magnus akhirnya bertemu Angela. Dia pikir, Magnus adalah aktor yang sangat cocok memainkan peran viking. Bagaimana akhir kisah mereka, anak-anak dan juga perkebunan anggurnya?

Sama seperti Truly Madly Viking, novel roman ini pecah! Kisah cintanya, perjuangan dan juga humornya bikin ketawa. Ya lumayan banget buat ngilangin setres.

Awalnya beli buku ini karena seri viking dan roman itu saja. Agak bingung kenapa mereka masuk lorong waktu. Saya belum pernah baca buku terjemahan seperti itu sih. Saya percaya aja kisah di dalamnya kisaran milenium. Dan benar saja.

Cerita dimulai dari Magnus yang galau setelah kepergian misterius kedua adiknya. Ayahnya juga meninggal dan dia mengasuh 11 anak dari yang remaja sampai bayi. Alur maju hingga mereka bertemu Angela.

Angela membawa mereka semua ke Blue Dragon. Siapa sangka Nenek Angela malah sangat terhibur dengan anak-anak Magnus. Maklum, Angela belum punya anak dan neneknya merasa kesepian.

Karakter Angela dan Magnus cukup kuat. Keduanya berpasangan dengan apik. Sembilan anak Magnus memiliki karakter yang berbeda-beda dan lucu banget. Namanya orang dari jaman bahula terus ketemu hal baru, jadi terlihat ndeso. Tapi semuanya menghibur sekali.

Sebenarnya permasalahnnya apa sih?

Blue Dragon yang jadi pokok utama. Perkebunan itu hampir bangkrut dan Angela sangat putus asa. Nah si Magnus ini di jamannya adalah seorang petani. Daripada jadi aktor, dia dan anaknya bertani, mengolah lahan dengan baik. Padahal saya ngarepnya ini Magnus akting barang 1-2 adegan. Ternyata enggak ada sama sekali.

Waktu kebunnya sudah baik, eh malah ada kebakaran. Angela makin setres. Magnus pun mencari tahu siapa pelaku pembakaran sebenarnya.

Hubungan cinta Magnus dan Angela terhalang sumpah selibat. Padahal keduanya sama-sama suka. Angela juga enggak masalah dengan anak-anak Magnus. Sebagai Bapak tunggal, saya akui dia sangat telaten. Magnus aslinya kaya, tapi tidak semua permintaan anaknya ia kabulkan. Intinya dia ingin yang terbaik buat anak-anaknya dan sangat menyayangi mereka.

"Wanita bisa datang dan pergi dalam hidupmu, tapi hanya akan ada satu yang menyentuh hatimu dengan cepat, dan mengubah duniamu sehingga dunia itu selamanya akan hampa tanpa kehadirannya." Hal 77

Ending bisa ditebak, tapi saya berharap agak lebih. Yang tertulis di novel, boleh lah. Jika bertemu penulisnya, boleh tidak saya ((minta)) semua seri Vikingnya? Saya masih penasaran dengan seri lainnya, hahaha. Penerbit yang ini sudah tutup sih.

Akhir kata, menjadi orangtua memang tidak pernah mudah, apalagi dengan banyak anak yang bisa saja bukan anak kandung. Tapi saat kita menerima tanggung jawab itu, harusnya kita menyayangi mereka sepenuh hati tanpa membedakan. Walaupun kita sangat mencintai seseorang, kita harus berpikir tentang masa depan. Mungkin jarak dan sedikit waktu bisa menjernihkan. Karena pada akhirnya kita akan kembali ke "Rumah di mana hati itu berada." Hal 388

Sampai jumpa. Happy blogging!

MFFReading Challenge Februari 2017

Read and Review Challenge 2017 Erotic Romance

Tidak ada komentar

Komentar, yuk!