Jendela Rumah Jiah

Dengan Membaca, Kita Mengenal Dunia

jeru-ji.blogspot.com by Jiah Al Jafara . Header by Khoirur Rohmah. Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label Penerbit Pustaka Anggrek. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Penerbit Pustaka Anggrek. Tampilkan semua postingan

LUKI: Humming Bird and Emak Urat



Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Judul: LUKI: Humming Bird and Emak Urat
Penulis: Awang Biru
Penyunting: Tiwie Bagio
Perancang Sampul: Putri Fauzia
Perancang Isi: Putri Fauzia
Ilustrator: Hanna Laila YD
Penerbit: Penerbit Pustaka Anggrek
Halaman: 202
Cetakan I: 2007
ISBN: 979-23-9975-5

Dari judul sudah ketahuan, novel ini bercerita tentang kisah Luki, cowok yang tidak cakep, jerawatan, tinggi cuma 1,5 meter, dan berat badan lebih (Hal 21). Luki punya pacar namanya Maia, hasil asal nembak. Maia itu adik kelas Luki di kampus, pintar tapi bermuka dua.

Luki lelah dengan hubungannya. Ia ingin putus tapi bingung harus bagaimana. Mereka LDR dan Luki yang tak seberapa ganteng tega menggantung cinta Maia.

Di kantor Luki sendiri diserang si ganjen Juleha. Sedang di apartemen, dia kedatangan tamu bernama Isabela. Kok bisa Luki dikelilingi perempuan? Bagaimana dengan Maia?

Saking non baku dan banyak bahasa jawanya, saya jadi ribet mau ngutip kata apa yang bagus. Kalau saya bilang, novel ini mungkin sebagian realita anak kampus, dunia kerja dan hedonis jaman sekarang. Ngakak sih, tapi ya ngurut dada dengan kehidupan Luki. Kenyataan cinta memang tidak melulu manis, ada pahitnya juga. Kehidupan seksual yang semakin bebas buat geleng-geleng.

Walaupun absurd, tapi penulis juga menyelipkan info tentang dunia banker. Ada juga mitos jawa dan info lain seperti anjing yng tidak berkeringat.

Notes:
1. Typo: 30. Umtuk, 39. Aapalgi, 73. Mnalisa.
2. Ke mana, apa pun, di atas, di sini, penulisan sambung.
3. Bahasa asing, Jawa maupun Inggris tidak dicetak miring. Sebagian ada terjemahannya sebagian tidak. Jadi yang tidak tahu bahasa Jawa jadi roaming.

Setelah bengong karena intronya sepanjang rel kereta, saya kecewa. Kenapa novel ini gantung? Mungkin kalau di pameran buku ada Luki lain saya bisa beli. Semoga :D