Bismillaahirrahmaanirrahiim....
Judul : The Great
Escape – Pelarian Sang Pengantin
Penulis : Susan
Elizabeth Philips
Penerjemah : Layna
Ariesianti
Penyunting : Nur Asiah
Penerbit : Dastan
Books
Terbitan : William
Morrow, New York
Tahun Terbit : Mei, 2014
Halaman : 540
ISBN :
978-602-247-169-1
Dewasa
Katanya, kelabilan sebelum menikah itu biasa. Tapi, saat kamu sudah di
altar bersiap untuk menikah, kenapa justru lari yang ada dipikiranmu?
Lucy Jorik, putri mantan presiden Amerika Serikat memutuskan lari dari
pernikahannya dengan Ted Baudine, lelaki paling sempurna di dunia. Dengan
pakaian seadanya, dia kabur lalu menumpang motor dengan seseorang bernama
Panda. Panda bukan Ted yang berpenampilan sempurna. Hanya kaos, celana jins
robek, motor butut yang berstiker tak layak. Selama perjalanan, Lucy tak ingin
pulang sementara Panda – Patrick Slade- menakut-nakuti Lucy agar mau kembali ke
orangtuanya.
Sebenarnya, siapa Panda? Kenapa Lucy mau membonceng motornya sampai lebih
dari seminggu?
Setelah bongkar-bongkar lapak demi lapak di pameran buku awal November
2015 di Gedung Wanita Jepara, akhirnya saya pilih novel ini untuk tambahan buku
terjemahan saya. Ketika baca bulrbnya,
saya bertanya, kenapa Lucy lari? Siapa Panda? Kok ya mau-maunya ditebengin
Lucy?
Amerika dan segala keromantisannya membawa cerita Lucy dan Panda
kehadapan saya. Lucy akan menikah di Texas, kemudian dia kabur. Setelah
perjalanan ke sana-sini, akhirnya Lucy pergi ke Charity Island, tempat
orang-orang menghabiskan liburan. Alur maju, padahal saya ingin cerita masa
lalu mereka. Eh ternyata ada buku lainnya dan buku ini adalah seri terakhir.
Walaupun setting benua
Amerika, tapi mereka ini hidup di pulau. Jadi, semua serba sederhana. Mereka
hidup saling membantu. Kalau mau ke kota harus naik kapal. Kaya terisolasi
gitu.
Mereka? Tokohnya banyak dong?
Ho oh banget. Karena seri terakhir, buku ini sebagai penutup cerita.
Ada Mike – Bree, Lucy – Panda, Temple – Max, lalu Meg – Ted. Walaupun banyak
tokoh, Lucy dan Panda tetap mendapat porsi yang cukup banyak. Lucy yang harus
tampil sempurna padahal dia ingin ‘bebas’ dan Panda yang keras tapi penyayang,
melindungi dan bertanggung jawab.
Nah di sinilah akhirnya saya tahu kenapa Lucy lari dari pernikahannya.
Dia merasa kurang sempurna untuk seorang Ted. Dia yang sebenarnya adalah
perempuan yang bebas dan saat bersama Panda lah dirinya bisa menjadi Lucy yang
sebenarnya. Jujur, saya malah terarik sama si Ted yang katanya sempurna
walaupun Panda ini juga nggak kalah sempuna sih. Eh nggak sempurna amat sih,
soalnya dia itu rada dihantui masa lalunya yang kelam. Akhirnya dia milih
ninggalin Lucy. Sakit banget deh!!!
Tokoh favorit, si cilik Tobi yang mencoba survive. Meskipun Bree menjadi walinya, tapi Tobi ini niat banget
cari uang untuk kelangsungan hidupnya. Gara-gara Tobi ini juga, semua bersatu.
Saya nangis waktu Tobi akhirnya ketemu setelah drama kios madu Bree yang
hancur.
“Kita kehilangan segalanya,
gara-gara aku.”
“Kita tidak kehilangan dirimu,
dan itulah yang paling penting.”(468)
Hiks-hiks Tobi yatim piatu yang malang. Untuk ending, karena ini romance
pasti tahu akhirnya seperti apa. Cukup sih, tapi kurang gimana gitu. Ada adegan
apa kek, Ted ketemu Panda terus say hallo
atau gimana gitu. Tapi semua permasalah Lucy dan Ted selesai. Mereka Kan akhirnya mereka ketemu orang-orang baru.
Saya suka bagian para perempuan yang tolong menolong (Lucy-Bree-Temple-
Dr. Kristi). Biar kata mereka cek-cok sana-sini, akhirnya mereka malah jadi
teman yang saling membantu. Kepedulian Lucy tentang anak-anak juga patut
diacungi. Dia memang anak mantan presiden, tapi karena pengalaman masa lalu
kurang baiklah, dia mau membantu mereka. Intinya Lucy tak ingin mereka bernasib
sama seperti saat dia belum bertemu Nealy.
“Hidup berkutat di masa lalu
bukanlah gagasan yang baik. Itu membuat segalanya jadi lebih sulit daripada
yang sebenarnya.” (242)
Kata Akang Panda, “Jadilah yang
terbaik dibidangmu.”
Kalau kamu menguasai sebuah bidang/pekerjaan, seriusilah. Jadi yang
terbaik di sana. Seperti Lucy yang akhirnya jadi penulis dan tetap membantu
anak-anak. Bree yang sukses dengan ternak lebahnya walaupun punya suami kaya.
Si Panda mendirikan kantor pengawalan.
Bintang tiga untuk The Great
Escape. Kalau ketemu Mbak Susan, mau nanya, si Tobi gedenya jadi apa?
Secara di keturunan orang kulit hitam. Jangan-jangan jadi presiden kaya Obama!
Bagi saya, perjuangan beli atau mengejar untuk dapat hadiah buku bukan
apa-apa. Yang terpenting adalah perjuangan membaca lalu mereviewnya. Lima ratus halaman itu wow banget deh!!! Oh iya,
walaupun kamu anak ‘orang penting’ lakukan sesuatu tanpa embel-embel nama besar
orangtuamu.
Sampai jumpa direview saya
selanjutnya!!!