Jendela Rumah Jiah

Dengan Membaca, Kita Mengenal Dunia

jeru-ji.blogspot.com by Jiah Al Jafara . Header by Khoirur Rohmah. Diberdayakan oleh Blogger.

Kekasih Terbaik



Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Judul: Kekasih Terbaik
Penulis: Dwitasari
Penyunting: Andri Agus Fabianto
Penata Letak: Dwi
Pendesain Sampul: Deff Lesmawan
Penerbit: Loveable
Tahun Terbit: 2014
Cetakan: Kedua 2015
ISBN: 978-602-0900-14-8
Halaman: 260

"Aku mencintaimu, lebih besar dari segala kekuranganmu."

Zera penyuka puisi dan sastra jatuh cinta dengan sahabatnya Yoga. Sayang cinta Zera bertepuk sebelah tangan. Yoga berpacaran denga Tasya, finalis Abang None Jakarta. Di sisi lain, ada Doni pelukis yang juga jatuh cinta dengan Zera.

Awalnya Tasya memanfaatkan Yoga sebagai pelarian. Setelah Yoga agak menjauh, Tasya sadar dia mencintai Yoga.

Ketika Yoga tidak nyaman dengan hubungannya dengan Tasya, Yoga meminta Zera untuk mencarikan pacar.

Apakah Zera mendapatkan pacar untuk Yoga? Bagaimana dengan Tasya dan Doni?

Pada halaman awal, jujur saya terpesona. Kado sederhana untuk cinta pertama saya. Wuih! Keren ya!

Cerita yang disampaikan klasik. Sahabat perempuan jatuh cinta dengan sahabat laki-lakinya. Si lelaki cinta dengan orang lain. Si sahabat cewek berusaha move on dengan menerima cinta cowok lain. Akhirnya sahabat laki-laki sadar bahwa dia cinta sama sahabatnya. Intinya begitu. 

Zera, seniman yang hobi memotivasi diri dengan merekam suaranya. Zera yang menurut saya plin plan. Kadang semangat move on. Kadang galau. Tiba-tiba mau bantu sahabatnya.

Yoga, hacker sebut saja begitu. Introvert katanya, dan susah move on dari mantan pacarnya. Ada bagian si Yoga dapat clien yang tidak jelas. Saya tidak tahu apa yang diretas. Telfon aneh yang tiba-tiba masuk tanpa diketahui kelanjutannya.

Tasya, perempuan cantik, calon seleb. Dari yang hobi marah dan ngomel lalu jadi baik.

Doni, pelukis, penggila Picasso. Terlalu menggemari.

Jujur, saya kurang tahu mau dibawa ke mana cerita di novel ini. Klimaksnya sebelah mana, kenapa begini, begitu.

Zera yang mengatur kencan butanya Yoga tiba-tiba kaget ketika Tasya bercerita bahwa Yoga dekat perempuan lain. Lalu ternyata perempuan itu hanya memanfaatkan Yoga.

Yoga juga plin plan, ah ingin punya pacar baru, bilang tidak selingkuh, sebentar cinta ini lalu pindah cinta itu. Di halaman 237 Yoga tahu Zera dan Tasya kecelakaan. Di halaman berikutnya Yoga kaget Tasya Ikut kecelakaan.

Menurut saya, karakter mereka belum kuat, plin plan. Untuk merubah karakter terlalu terburu-buru. Menciptakan persahabatan baru juga terburu-buru. Tiba-tiba kecelakaan, kurang dijelaskan kondisinya dan tiba-tiba harus operasi. Padahal kondisi yang dideskripsiskan mereka hanya pakai selang infus, oksigen.

Ending yang terlalu dipaksakan, membuat saya tambah gemas. Keputusan yang terlalu terburu-buru atas dasar penyesalan. Dan untuk kekasih terbaiknya, hem ini relatif. Tapi menurut saya, mereka belum menunjukkan siapa yang terbaik.

Catatan:
1. Typo: pingsang (10), meremuskannya (26), tida (74), memeram(140), sesutu (175) sepert (239), kematkan (253).
2. Kata asing tidak miring: hot water, shower (140), flash (178).
3. Salah nama, harusnya Yoga tapi ditulisan Doni atau sebaliknya (17, 181).
4. Ke mana (89).
5. Kurang petik kurung di dialog (25).
6. Kalimat yang harusnya tidak miring karena tidak bagian surat/suara rekaman (60).

Apa akhirnya saya puas setelah membaca novel ini? Ya, puas akhirnya bisa baca karya Dwitasari, tidak penasaran lagi walau dari segi cerita saya kurang sreg. Tapi ya itu, terima kasih buat bukunya :D.

Perasaanku tidak kelabu seperti lukisan yang abu-abu
Tidak menjadi kesedihan dan kedukaan sebab telah kukuburkan
dalam-dalam menjadi masa lalu.
Sedangkan kebahagiaanku semuanya meruah untukmu
(252)

Izinkan Aku Bersujud



Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Judul: Izinkan Aku Bersujud
Penulis: Tyas Effendi
Penyunting naskah: Irfan Hidayatullah dan Doel Wahab
Tahun terbit: Juni, 2009
Penerbit: Mizania
Pengarah desain: Dodi Rosadi
Desain sampul: Aditya Satyagraha
Desain isi: sHerLy
ISBN: 978-602-8236-41-6 
Halaman: 214

"Ketika kau merasa dunia kosong oleh nyawa-nyawa, ingatlah bahwa Tuhan itu ada. Ketika kau kehilangan semua yang kau indahi, ingatlah bahwa Tuhan mahakekal. Ketika kau telah melukiskan potongan hidupmu dengan sempurna, ingatlah bahwa Tuhan Maha Berkuasa." (Hal 138)

Zevrin Tsadila tidak pernah menyangka pertemuannya dengan Fahiya membawa banyak perubahan. Zevrin yang seorang perawat tanpa sengaja dekat dengan Fahiya, anak angkat Mrs. Syaddah yang merupakan salah satu korban peperangan di Lebanon.

Zevrin diajak berkelana lewat tulisan Fahiya ke peperangan Lebanon. Bagaimana Fahiya akhirnya kehilangan keluarganya.

Fahiya hanya remaja 15 tahun yang mengenalkan banyak hal pada Zevrin. Mampukan Zevrin mempertahankan hatinya pada Arviga, laki-laki yang dicintainya sejak kecil? Atau kisah itu hanya masa lalu yang terganti dengan kisah baru?

Bagi yang suka dengan puisi romantis, novel ini cocok untuk menambah daftar bacaan. Bahasanya ringan dan tambahan pengetahuan tentang cahaya, kota palembang menambah nilai plusnya.

Saya juga merasakan gambaran tentang peperangan di Lebanon. Tidak berdarah-darah tapi cukup membuat saya ikut tegang.

"Ketika kau mengagungkan sebuah nama dalam tahajudmu, ingatlah bahwa Tuhan mahatahu. Ketika kau mengerti kisahmu tak selamanya, ingatlah bahwa Tuhan mahahidup. Ketika kau membisikkan tahmid sepelan suara angin, ingatlah bahwa Tuhan masih dapat mendengarmu." (Hal 150)

"Ketika kau membisikkan tahmid sepelan suara angin, ingatlah bahwa Tuhan masih dapat mendengarmu. Ketika kau menyembunyikan apa pun di sudut dunia, ingatlah bahwa Tuhan selalu melihatmu. Ketika kau melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an seindah nyanyian alam, ingat bahwa Tuhan Maha Berkata-kata...." (Hal 185)

Catatan:
1. Hal 18 Bibi Rahma harusnya Mrs. Syaddah.
2. Hal 83 harusnya tidak ada (") di "Ya, ia tidak.... Karena bukan dialog


Bagi saya, menikmati cerita ini kadang harus berhenti bernafas sejenak, haru biru menerjang, menyadari inilah cinta.

All I (N)ever Wanted


Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Judul: All I (N)ever Wanted
Penulis: Maida Ivana
Tahun Terbit: April 2015
Penyunting: Katrine Gabby Kusuma
Perancang Sampul dan Isi: Deborah Amadis Mawa
Penata Letak: Deborah Amadis Mawa
Penerbit: Ice Cube, Kepustakaan Populer Gramedia
Halaman: 276
ISBN: 978-979-91-0842-5

Pernah tidak naik kelas? Merasa paling bodoh dan tidak berguna? Trix sedang mengalaminya. Tinggal di asrama SMA Fiore yang seperti penjara dengan segudang PR dan kedisiplinan tak membuat Trix yang tak seberapa pintar jadi mati gaya. Walaupun akademisnya tidak bagus, asal dia masih aktif di ekskul OSIS maupun tari, dia akan tetap bahagia.

Lalu bagaimana jika Ramona sahabat Trix juga menginginkan kemenangan dalam lomba tari? Bagaimana dengan Bastian yang menyukai Trix sementara Ramona menyukai Bastian? Belum selesai satu masalah, kepindahan Jo sepupunya membuat hidupnya yang damai mendadak ramai. Jo yang kabarnya suka membuat onar, akan kah membuat kalang kabut Trix juga?

Sebenarnya, di sini siapa yang menjadi biang onar? Jo atau.... Lalu siapakah yang benar-benar jadi sahabat baik? Ramona kah? Atau jangan-jangan ada penghianat di dalamnya....

Ketika pertama kali novel YARN ini nongol di grup, saya pede gila yakin bisa beruntung dapat dari penulisnya. Covernya Sadako banget dan saya suka. Dan akhirnya novel ini betulan berada di tangan saya. Yey!

Terus terang, tema Young Adult bukan tema yang sering saya baca. Tapi dari novel ini, saya tahu masalah remaja itu tidak melulu soal cinta.

Saya tidak suka cewek sotoy, suka ikut campur masalah orang lain. Tapi Trix beda. Dia selalu tidak tega berkata tidak dan dengan pedenya menceburkan diri ke dalam masalah orang lain. Bedanya, Trix ini berusaha membuat orang lain nyaman berada di dekatnya, main halus lah.

Ramona, sahabat Trix yang banyak mau saat latihan tari. Kaget iya karena perubahan karakter Ramona. Tapi di ending, saya jadi sadar, Ramona tidak sepenuhnya berubah.

Jo, walaupun ceplas ceplos, dia cewek yang sangat ekspresif. Daripada gemes, saya malah menikmati tingkah gilanya Jo.

Alur maju yang digunakan novel ini menurut saya sangat cocok untuk tema remaja. Konfliknya pas untuk remaja, tidak berat sampai harus mengerutkan kening.

Dari awal baca, saya tidak bisa memprediksi, di sini siapa yang sebenarnya membuat masalah. Sampai tengah saya manggut-manggut dan menuju ending saya mlogo. Wah si biang kerok dari semua masalah ternyata dekat. Saya puas karena endingnya tidak maksa, pas.

Trix, walaupun dia tidak pintar tapi dia baik. Kita tidak terlahir sempurna, ada kekurangan tapi ada kelebihannya juga. Cuma si Trix ini kadang membuat saya gemes. Dalam kegentingan kenapa dia masih memikirkan orang lain? Itulah Trix.

Jo, salut dengan aksi sabarnya dalam membantu orang lainnya. Pecicilan begitu, Jo tidak menghakimi orang lain.

Ramona, sahabat yang baik sebenarnya. Manusiawi kita marah ketika kepercayaan yang kita beri dihianati.

"Seandainya aku bisa memutar waktu, aku tidak akan melakukan apa yang kulakukan waktu itu." (Hal 94)

"Semua masalah yang menimpaku setahun ini bukan disebabkan oleh kesedihanku karena tidak naik kelas, tetapi karena aku tidak pernah menerima kenyataan bahwa aku membutuhkan usaha ektra dalam belajar untuk menyamai kemampuan teman-temanku," (Hal 268)

"Kami saling mengubah satu sama lain menjadi orang yang lebih baik. Dan itu gunanya sahabat, kan?" (Hal 272)

Kebaikan yang dimulai dengan kebohongan akan menghancurkan diri kita sendiri. Kepercayaan itu mahal. Ketika sekali saja kita menghianati, maka akan susah dan butuh waktu untuk menumbuhkan kepercayaan yang baru. Dan ketika kita tulus dalam melakukan sesuatu, maka kita akan menuai hasil dari ketulusan kita.

Catatan:
1. Kurang petik (") tutup di hal 21
2. Kapital di tengah kalimat, hal ini Tapi Sandy (Hal 96)

Empat dari lima bintang buat novel ini.

Tentang Penulis:
Maida Ivana baik dan ramah (karena mau jawab WhatsApp saya hihi). Lahir dan besar di Bandung. Usia 22 tahun (Asli saya nanya sendiri). Sedang belajar bahasa Mandarin. Twitter @ivanaphoa. Blog: sleepy-bookworm.blogspot.com

Sedikit pertanyaan saya jika bisa interview:

1. Selain karena ingin tinggal di asrama, kenapa pilih setting sekolah asrama? Jangan-jangan ngefans sama Carita de Angel? Papa ganteng Lusiano dan Tante Rambut Palsu?

2. Trix, sampai detik ini saya masih tidak tahu nama lengkapnya. Kenapa namanya Trix? Trix apa coba?

3. Kenapa novel yang dikasih ke saya tidak ada tanda tanganya???? Hwaaaa

Ji, kamu dikasih kok ya protes terus? Hehehe

Baiklah. Sampai jumpa di review saya selanjutnya....

Saya terharu sampai nangis baca ini novel. Yah, si Trix membuat saya nangis. Hebat bukan? Jangan berburuk sangka, mungkin kita sendiri jauh lebih buruk. Siapa yang tahu?